Waspada, Akhir Agustus  Bersamaan Pacu Jalur di Narosa Terjadi Puncak Kemarau Kering

Waspada, Akhir Agustus  Bersamaan Pacu Jalur di Narosa Terjadi Puncak Kemarau Kering
Pacu Jalur di Narosa

TELUK KUANTAN --Musim kemarau kering di Kabupaten Kuansing diprediksi mengalami puncaknya di bulan Agustus tahun 2023. Kondisi ini perlu diwaspadai karena rawan terjadi kebakaran. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menegaskan puncak kekeringan di akhir bulan Agustus ini diprediksi bakal lebih kering.

"Puncak kemarau bulan Juni sampai Agustus," kata Forecaster BMKG Pekanbaru, Bibin Sulianto kepada wartawan lewat selulernya, Senin (7/8/23) di Telukkuantan.

Makanya di bulan Agustus ini kata Bibin Sulianto, suhu udara terasa cukup panas. Bahkan diatas 34 derajat Celcius, kondisi ini sudah terjadi sejak bulan sebelumnya.

"Suhu udara memang panas. Terutama pada saat puncak kemarau kering akhir Agustus nanti," katanya.

Untuk itu, BMKG terus menghimbau kepada masyarakat dan semua elemen untuk mengantisipasi adanya ancaman kekeringan dan kebakaran hutan (Karlahut) akibat cuaca panas tersebut.

"Paling rentan kebakaran lahan dan kekeringan. Makanya perlu waspada," katanya.

Meski begitu, lanjutnya peluang hujan masih bisa saja terjadi. Namun intensitas hujan yang terjadi ringan hingga sedang serta sifatnya lokal dan terjadi tidak lama.

"Misalnya dalam satu minggu, hujan sehari dan intensitasnya hujan ringan," katanya.

Ketika ditanya kenapa di Kuansing sering terjadi angin kencang jawab Bibin Sulianto, memang rata-rata tiupan angin relatif kencang. Karena ada gangguan di wilayah samudra pasifik.

"Jadi angin ke sedot ke sana (samudra pasifik,red) dengan kecepatan sedang hingga cepat," jelasnya.

Keuntungannya lanjut Bibin, jika angin cukup kencang maka akan sulit terjadi awal cumulonimbus. Karena awan terbawa oleh. Awan cumulonimbus adalah awan sangat tinggi dan besar disertai petir dan hujan lebat serta angin. 

"Awan ini menciptakan petir dan pusaran udara yang sangat kuat. Awan ini biasanya berbentuk seperti menara dan berwarna hitam gelap," pungkasnya.

Mencermati perkiraan BMKG ini yakni puncak musim kemarau pekan terakhir Agustus diprediksi  akan juga mempengaruhi Pacu Jalur Tradisional Iven Nasional di Tepian Narosa Teluk Kuantan. Terutama akibat semakin dangkalnya debit ait sungai Kuantan.

Salah satu yang membuat terkendala jika debit sungai Kuantan kecil yakni saat jalur dibawa ke arena Tepian Narosa. Karena tidak jarang akibat air kecil Jalur kandas diperjalanan. ( ms )

Berita Lainnya

Index